Setiap orang pasti mendambakan kesuksesan dalam hidupnya. Gambaran kesuksesan sering dimaknai dengan yang sifatnya materi, seperti seorang Santri dikatakan sukses kalau lulus dari pesantren yang ditandai dengan pemberian ijazah, apalagi dengan mendapat nilai tertinggi. Seorang guru merasa telah sukses jika berhasil mendapatkan sertifikasi, menjadi pegawai tetap. Ada juga yang mengartikan kesuksesan dengan memiliki harta yang sangat banyak, popularitas, jabatan tinggi, memiliki mobil dan rumah me
KEBAHAGIAN
JEMBATAN KESUKSESAN
Setiap orang pasti mendambakan
kesuksesan dalam hidupnya. Gambaran kesuksesan sering dimaknai dengan yang
sifatnya materi, seperti seorang Santri dikatakan sukses kalau lulus dari
pesantren yang ditandai dengan pemberian ijazah, apalagi dengan mendapat nilai
tertinggi. Seorang guru merasa telah sukses jika berhasil mendapatkan
sertifikasi, menjadi pegawai tetap. Ada juga yang mengartikan kesuksesan dengan
memiliki harta yang sangat banyak, popularitas, jabatan tinggi, memiliki mobil
dan rumah mewah, dan lain-lain. Apakah demikian makna dari sebuah kesuksesan?
Makna kesuksesan tentu berbeda-beda
bagi setiap individu. Dr. Haward Garder tokoh Multiple intelliginces
menerjemahkan arti sukses sebagai keberhasilan seseorang dalam menentukan
potensi keunggulan dirinya untuk bisa menjadi yang terbaik di bidangnya
sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang lain, hasil pengamatan Gardner
yang menemukan banyak orang yang dikatakan sukses secara financial, namun
hidupnya tidak bahagia, ternyata hal ini disebabkan karena orang tersebut
memilih pekerjaan/profesi yang tidak sesuai dengan keinginan hati dan potensi
terpendam yang dimilikinya.
Berbeda lagi tentu pemahaman orang
awam tentang sukses, dimana kebanyakan memaknai kesuksesan itu dengan orang
yang kaya memiliki harta, terpandang di mata masyarakat, sehingga fokus
kehidupannya bagaimana mendapat pekerjaan, memilih jurusan, profesi dan
sebagainya .
Sedangkan pengertian sukses menurut
Orang Sukses berlainan pula. Memiliki uang atau harta bukanlah efek dan bukan
sebab dari sebuah kebahagiaan. Di negara maju para orang tua dalam membimbing
anaknya menuju sukses, mereka lebih membimbing anaknya untuk terlebih dahulu
menemukan kegiatan atau profesi apa yang membuat dirinya bahagia. Jika demikian
apakah kesuksesan sama dengan kebahagiaan? Bisakah dikatakan bahwa orang yang
sukses belum tentu bahagia. Tetapi orang yang bahagia pasti sukses.
Dalam konsep Islam, kebahagiaan
adalah semu dan fana. Kebahagiaan dapat datang dan pergi silih berganti. Hari
ini ia akan mendapatkan kesenangan, kebahagiaan, namun beberapa saat kemudian
datang kesusahan. Untuk itu Islam memberikan perintah untuk manusia agar
mengoptimalkan apa yang ada di dunia untuk bekal akhirat. Hal tersebut tentu
saja tanpa harus meninggalkan kebahagiaan yang ada di dunia. Kebahagiaan di
dunia berupa rezeki, dan kenikmatan harus diterima dan disyukuri oleh manusia.
Akan tetapi tidak boleh melupakan sebagian dari hak-hak orang lain, sehingga
dapat menjadi bekal pahala kelak.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا
تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِينَ
“Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Bahagia menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala
yang menyusahkan); beruntung, berbahagia. Berdasarkan makna katanya, maka
sinonim kata Bahagia antara lain; ria, riang, senang, gembira, suka hati, suka
ria, suka cita, girang, dan sumringah.
Dengan demikian kebahagiaan
merupakan perasaan positif yang dapat membuat pengalaman yang menyenangkan
berupa perasaan senang, damai, termasuk juga di dalamnya kesejahteraan,
kedamaian pikiran, kepuasan hidup serta tidak adanya peasaan tertekan ataupun
menderita. Beberapa tanda yang ditemukan pada orang yang memiliki kebahagiaan
dalam hidupnya yaitu orang yang menghargai dirinya sendiri, optimis, terbuka,
dan mampu mengendalikan diri.
Apa yang menyebabkan kita tidak
bahagia? Orang tidak bahagia seringkali disebabkan karena tidak mengetahui
tujuan hidupnya. Mereka tidak tahu kenapa dan untuk apa mereka hidup di dunia
ini. Mereka tidak tahu yang ingin mereka tuju. Jika demikian , maka kita akan
sulit merasakan kebahagian yang sesungguhnya.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat Ayat 56)
Maka kebahagian dan kesuksesan adalah ketika
kita hidup penuh makna dan kita dapat menjalankan tujuan hidup kita. Sukses dan
bahagia akan saling kait mengkait. Jika diibaratkan ia seperti mata uang, jika
satu sisi tidak ada, maka uang tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat
tukar yang sah.
Aspek-Aspek Kebahagiaan
a.
Memiliki Tujuan Hidup yang Jelas
Tujuan yang jelas seperti peta jalan yang
memudahkan manusia dalam menjalaninya. Hidup dengan tujuan yang jelas akan
membuat kebahagiaan bertahan lebih lama daripada datangnya kesulitan atau
kesusahan. Tujuan yang jelas dan juga terencana akan memudahkan kita untuk
mengukur kemampuan diri sendiri. Tujuan yang jelas juga akan membantu kita
dalam memilih lingkungan sosial. Selain itu kita juga perlu menghargai tujuan
yang dimiliki orang lain.
b.
Selalu Berpikir Positif
Berpikir positif (positif thinking) berarti
Anda mampu menghadapi tantangan dengan pandangan positif. Berpikir positif
dimulai dengan berbicara pada diri sendiri (self-talk). orang yang berpikir
positif memiliki resiko lebih rendah terkena berbagai macam penyakit
dibandingkan dengan mereka yang berpikir negatif.
c.
Lingkungan yang Nyaman dan Tepat
Kesuksesan dan kebahagiaan akan mudah diraih,
jika kita berada di lingkungan yang nyaman dan tepat. Bahkan bukan sekedar
nyaman dan tepat, namun lingkungan tersebut juga yang mendorong kita untuk
bergerak dan bertumbuh serta berkembang.
Ciri-Ciri Orang Bahagia
a.
Menghargai Diri Sendiri
Umumnya orang yang bahagia adalah orang yang
memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi. Dan tentu saja hal ini akan memacu
kesuksesan yang akan diraihnya. Menghargai diri sendiri juga merupakan
kemampuan untuk menerima diri apa adanya dan menghindari dari kemungkian untuk
terlalu menyalahkan diri sendiri.
b.
Terbuka
Seorang yang berpikiran terbuka (open minded)
akan lebih mudah dalam menerima pendapat, gagasan, ide, dan pemikiran orang
lain. Kemampuan untuk berpikir terbuka akan membantu seseorang untuk lebih
kritis, rasional, dan menemukan solusi atau pemecahan masalah yang lebih tepat.
c.
Mampu mengendalikan Diri
Pengendaliaan diri sebagai seperangkat tingkah
laku yang memiliki fokus pada keberhasilan untuk mengubah dirinya. Menunjukkan
emosi bukanlah hal yang buruk, apalagi jika terjadi peristiwa ekstrim seperti
kehilangan orang yang dicintai, atau kehilangan barang berharga. Namun, yang
penting adalah memiliki kesadaran untuk mengendalikan diri.
d.
Optimis
Optimis merupakan sikap berpikir positif yang
ditujukkan seseorang dalam kehidupan. Menerapkan sikap optimis tentu sangat
penting dilakukan. Hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai sikap optimis
akan cenderung mempunyai kesehatan mental maupun fifik yang lebih baik, dan
dampak dari sikap optimis dan berpikir positif ini akan memberikan aura
kebahagiaan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Semoga
kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan anugera kesuksesan baik di
dunia maupun di akhirat kelak.
Penulis :
Ummi Rita Indahyati, SE, M. Pd ( Kabag Dayah dan Sekolah Al Athiyah )