Kelahirannya telah ditunggu oleh seluruh makhluk-Nya, baik yang di langit maupun di bumi. Mereka semua bertasbih mengangungkan nama-Nya. Dilahirkan pada waktu pasukan bergajah yang dipimpin seorang raja angkuh lagi sombong mepertentangkan dan berniat membumi hanguskan rumah pertama di muka bumi yang hingga kini terus didatangi manusia dari seluruh penjuru dunia untuk beribadah dan hanya mengangungkan nama-Nya.
Kelahirannya telah ditunggu oleh seluruh makhluk-Nya, baik yang di langit
maupun di bumi. Mereka semua bertasbih mengangungkan nama-Nya. Dilahirkan pada
waktu pasukan bergajah yang dipimpin seorang raja angkuh lagi sombong
mepertentangkan dan berniat membumi hanguskan rumah pertama di muka bumi yang
hingga kini terus didatangi manusia dari seluruh penjuru dunia untuk beribadah
dan hanya mengangungkan nama-Nya.
Lahir ditengah-tengah kaumnya yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Ke-ummi-an
Nabi Muhammad juga menjadi pembantah atas tuduhan yang mengatakan bahwa risalah
yang dibawa Nabi merupakan dongeng-dongeng dari kitab terdahulu.
Bagi Nabi, sifat ummi merupakan bagian dari mukjizat terbesarnya. Bagaimana
tidak? Al-Qur’an yang dibacakan kepada para sahabatnya kala itu, dalam jumlah
yang sedikit demi sedikit sesuai jumlah ayat yang turun, dengan urutan yang
ditunjukkan oleh Nabi sendiri, tidak pernah berubah sampai sekarang.
Kehidupannya yang singkat di muka bumi telah menorehkan sejarah yang terus
mewangi hingga hari Akhir kelak. Akhlaknya yang tak ada bandingannya terus
menjadi perbincangan seluruh penghuni langit dan bumi. Ia hadir menjadi Rahmat
bagi Alam Semesta, anak-anak maupun dewasa, tua maupun muda, miskin maupun
kaya, muslim maupun kafir. Semua merasakan anugerah dari Sang Pencipta-Nya.
Jauh sebelum diangkatnya menjadi seorang Nabi dan Rasul, kerabat dan
masyarakat disekitarnya telah memberikan julukan Al-Amin kepadanya. Bahkan
seorang Raja Romawi, Raja Heraklius pada saat itu mengakui kebenaran Islam dan
memuji pribadi Nabi. Namun ia menolak masuk Islam karena takut akan kehilangan
kekuasaannya. Inilah bukti sebuah integritas yang diakui baik oleh lawan maupun
kawan.
Seorang sahabat Nabi yang juga penyair Arab ternama, Hassan bin Tsabit
dalam gubahan syairnya, Hassan bersenandung:
“Belum pernah ada mata yang melihat sosok seindah dirimu
(Muhammad), belum pernah ada seorang perempuan yang melahirkan orang serupawan
dirimu (Muhammad).”
“Engkau tercipta terbebas dari segala kekurangan, seolah kau memilih
sendiri bentuk yang kau kehendaki.”
Dalam keluarga, engkau sosok yang penuh kasih sayang, sabar dan bertanggung
jawab. Tidak pernah bersikap kasar. Setiap tindakan dan keputusan yang diambil
selalu mempertimbangkan kebahagiaan keluarga. Dalam mendidik anak, Rasulullah
tidak pernah memaksakan kehendak kepada anak-anaknya, melainkan memberikan
contoh melalui perilaku sehari-hari. Kehidupan keluarga Nabi Muhammad yang
sederhana namun penuh berkah menjadi inspirasi keluarga Muslim di dunia.
Akhlak Nabi kepada para sahabatnya juga menjadi bukti bahwa kerasulannya
telah mampu memberikan rahmat kepada seluruh alam hatta kepada seorang budak
hitam seperti Bilal bin Rabah. Seperti yang dikatakan Bilal kepada isterinya
menjelang wafatnya:
“Besok aku akan bertemu orang yang sangat aku cintai. Aku sudah menunggu
ini bertahun-tahun lamanya. Nabi telah mengubah hidupku, mengankat derajatku
dari seorang budak menjadi Muslim pengikutnya. Alangkah indahnya pertemuan
itu.“
Dalam kisah yang lain bersama seorang anak kecil yang sedsang menangis
sendirian. Ayahnya gugur dalam sebuah peperangan dan ibunya menikah lagi,
sedangkan ia tak menerima warisannya, hingga membuatnya telanjang, kelaparan,
sedih dan hina. Ketika itu hari Ied, kepada anak kecil itu, Nabi dengan penuh
kasih berkata; „Apakah kau mau aku jadi ayahmu dan Aisyah jadi ibumu?“ tawaran
itu diterima anak kecil tersebut dengan hati berbunga. Nabi pun seketika
menggandeng tangannya dan membawanya pulang.
Akhlak Nabi juga bisa dilihat dari mereka yang berbeda dengannya. Misalnya
ketika lewat di depannya jenazah yang merupakan non=muslim yang baik )ahlu
dzimmah). Terhadap jenazah tersebut, Nabi berdiri sebagai bentuk penghormatan.
Dan bahkan ketika diberitahu bahwa jenazah tersebut adalah orang Yahudi, yang
begitu memusuhi dakwah Nabi. Nabi lalu menjawab pernyataan tersebut, „Bukankah
ia juga manusia?“
Kini hampir 15 abad telah berlalu, namun bayangan akan keagungan, keluhuran
masih terus terbayang dipelupuk mata. Sosok yang dirindu itu pun terus menjadi
insiprasi. Kematiannya
tidak membuat orang-orang sesudah melupakannya. Justru kerinduan
itu terus mengalir. Berharap kepada-Nya agar diberi berkah pertemuan nan indah
kelak di dekat telaga Kautsar di dalam Surga-Nya duduk bersanding sambil terus
menatap tak putus.
Ya Rabb... mudahkan pertemuan itu.
Allahumma shalli ala Muhammad.
Ummi Rita
Indahyati