Pada hari Minggu, 22 September 2024, Dayah Al-Athiyah Aceh mengadakan sosialisasi hasil workshop mengenai Social Capital dalam pendidikan, bertempat di Aula Markaz Dakwah Al-Ishlah, lantai 3, Beurawe. Acara ini dipimpin oleh Umi Rita Indahyati, SE., MM selaku Kabag Dayah dan Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh para civitas akademika Dayah Al-Athiyah Banda Aceh (SMA Plus Al Athiyah ) dengan tujuan untuk menyampaikan hasil dari workshop yang diselenggarakan o
Banda Aceh - Pada hari Minggu, 22 September 2024, Dayah Al-Athiyah Aceh mengadakan sosialisasi hasil workshop mengenai Social Capital dalam pendidikan, bertempat di Aula Markaz Dakwah Al-Ishlah, lantai 3, Beurawe. Acara ini dipimpin oleh Umi Rita Indahyati, SE., M. Pd selaku Kabag Dayah dan Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh para civitas akademika Dayah Al-Athiyah Banda Aceh (SMA Plus Al Athiyah ) dengan tujuan untuk menyampaikan hasil dari workshop yang diselenggarakan oleh Share Edu Indonesia, serta memberikan stimulus kepada peserta untuk meningkatkan kapasitas keilmuan dan jaringan sosial di dunia pendidikan.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:
1. Mensosialisasikan hasil workshop tentang social capital dalam lembaga pendidikan, terutama di lingkungan Dayah Al-Athiyah.
2. Memberikan dorongan kepada para civitas akademika untuk meningkatkan kemampuan dan jejaring dalam dunia pendidikan.
3. Mendorong pengembangan lembaga pendidikan yang lebih berkualitas, dengan memanfaatkan modal sosial sebagai kunci pengembangan.
Pemateri dan Resume Materi
Acara ini menghadirkan tiga pemateri yang kompeten di bidangnya, yaitu:
1. Dr. Raihan Iskandar, Lc., MM
- Dalam paparannya, Dr. Raihan menekankan bahwa hasil workshop dari Share Edu Indonesia memberikan wawasan baru untuk mempertajam visi dan misi Dayah Al-Athiyah. Ia menyampaikan bahwa pendidikan merupakan sarana penting dalam mencapai tujuan membangun bangsa, khususnya melalui pendidikan pesantren.
- Menurutnya, pendidikan karakter harus menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan pesantren. Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan dan perkembangan pendidikan, ia menekankan pentingnya penerapan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), inovasi, dan menghadapi era disruption secara adaptif.
2. Ustad Syarif Pirus, ST
- Dalam materinya yang berfokus pada Scale Up dan Agility, Ustad Syarif menekankan pentingnya sebuah lembaga untuk terus berkembang agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan. Ia menyebutkan bahwa kunci dari keberlangsungan lembaga pendidikan adalah kemampuan untuk scale up (pengembangan kapasitas), fleksibilitas, agility (kelincahan dalam beradaptasi), serta kemampuan untuk keluar dari zona nyaman atau "kandang".
3. Umi Rita Indahyati, SE., M.Pd
- Umi Rita membahas mengenai tiga faktor penting dalam Social Capital, yaitu networking (jejaring), trust (kepercayaan), dan value (nilai). Ia menjelaskan bahwa ketiga faktor ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk membangun jaringan sosial yang kuat.
- Ia juga menyoroti pentingnya metodologi pembelajaran yang mendukung pembentukan social capital, seperti pembelajaran kolaboratif, proyek kelompok, diskusi, pembelajaran berbasis masalah, serta pembelajaran mandiri dan berpusat pada siswa.
Harapan dan Kesimpulan
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong lembaga pendidikan, khususnya Dayah Al-Athiyah Aceh, untuk terus berkembang melalui penerapan konsep social capital dalam setiap aspek pendidikan. Dengan memperkuat jaringan sosial, kepercayaan, dan nilai, diharapkan lembaga ini dapat terus meningkatkan kualitasnya serta berkontribusi lebih besar dalam pembangunan pendidikan di Aceh.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dan pemateri, yang semakin memperdalam pemahaman mengenai penerapan social capital dalam pendidikan sehari-hari.