Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku? Masihkah dalam shalatmu kau baca surah pendek juz 30? Walau kita semua faham betul keutamaan surah-surah itu Tapi, apakah kualitas hafalanmu tidak kau banggakan di hadapan Rabbmu?
Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku?
Masihkah dalam shalatmu kau baca surah pendek juz 30?
Walau kita semua faham betul keutamaan surah-surah itu
Tapi, apakah kualitas hafalanmu tidak kau banggakan di hadapan Rabbmu?
Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku?
Ingatkah bagaimana perjuanganmu mendapatkan hafalan itu?
Lantas, kenapa perjuanganmu dalam muraja’ah tidak lebih besar?
Hafalan al-Qur’an itu lebih mudah hilang daripada seekor unta yang tidak diikat oleh tuannya
Bukankah kau tahu hadits tersebut?
Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku?
Berapa juz yang bisa kau baca lancar tanpa harus melihat dulu sebelumnya?
Seberapa siapkah kau menjadi imam shalat tanpa ada persiapan surah apa yang akan dibaca?
Menghafal al-Qur’an tak lantas berhenti setelah kita menyelesaikan setoran akhir
Bukankah impianmu adalah menjadi ahlul Qur’an? Menjadi Ahlulllah?
Maka, muraja’ah adalah pekerjaan seumur hidupmu.
Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku?
Seberapa intens interaksimu dengan al-Qur’an sekarang?
Apakah tilawahmu bertambah? Atau malah berkurang?
Apakah hari-harimu kau sibukkan dengan urusan dunia?
Lantas bagaimana dengan muraja’ahmu?
Berapa halaman, berapa surah, berapa juz yang kau dapatkan per hari?
Bagaimana kabar hafalanmu, Saudaraku?
Bukankah kita ingin al-Qur’an menjadi penolong atau syafaat?
Tapi jika usaha kita untuk muraja’ah hanya seadanya
Bagaimana jika al-Qur’an menuntut hafalan kita yang hilang?
Allah tidak akan bertanya kenapa kau lupa lagi lupa lagi
Tapi yang akan dipertanggung jawabkan di hadapanNya adalah
Bagaimana usahamu dalam me-muraja’ah hafalan?
AYO MURAJA’AH