Al-Imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata, «لذة العلم الشرعي لمن أخلص لله أعظم اللذات، وشهوته أعظم الشهوات، وحلاوته تفوق كل حلاوة، وطعمه يعلو على كل الطعوم، وأصحابه هم المسرورون وهم الفرحون، وأهله هم المنعمون، ففي العلم بالأشياء لذة لا توازيها لذة». Kelezatan ilmu syar'i bagi orang yang ikhlas kepada Allah adalah kelezatan terbesar. Nikmatnya adalah nikmat yang paling besar. Manisnya mengungguli semua yang ada. Rasanya lebih tinggi dari segala rasa. Para pemiliknya adalah orang-orang yan
Al-Imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata,
«لذة العلم الشرعي لمن أخلص لله أعظم اللذات، وشهوته أعظم الشهوات، وحلاوته تفوق كل حلاوة، وطعمه يعلو على كل الطعوم، وأصحابه هم المسرورون وهم الفرحون، وأهله هم المنعمون، ففي العلم بالأشياء لذة لا توازيها لذة».
Kelezatan ilmu syar'i bagi orang yang ikhlas kepada Allah adalah kelezatan terbesar. Nikmatnya adalah nikmat yang paling besar. Manisnya mengungguli semua yang ada. Rasanya lebih tinggi dari segala rasa. Para pemiliknya adalah orang-orang yang bahagia dan bergembira. Ahli ilmu adalah orang-orang yang mendapat nikmat. Dengan mengetahui persoalan-persoalan agama, seseorang akan mendapat kelezatan yang tidak ada bandingannya (di dunia).
Ilmu agama merupakan nikmat besar yang sering kali terlupakan. Dalam pandangan Islam, menuntut ilmu agama adalah ibadah yang membawa banyak kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Setiap proses pembelajaran agama—baik membaca Al-Qur'an, memahami hadis, atau mempelajari kitab-kitab klasik—merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridha-Nya.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa menuntut ilmu agama adalah salah satu jalan terbaik untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat. Setiap waktu yang dihabiskan untuk mempelajari agama adalah investasi berharga bagi kehidupan yang kekal.
Nikmat dalam belajar agama bukan hanya pada hasil akhirnya, tetapi juga pada prosesnya. Dalam setiap kajian, pengajian, atau majelis ilmu, hati seorang penuntut ilmu akan dipenuhi dengan ketenangan dan kebahagiaan. Hal ini karena ilmu agama memberikan panduan yang jelas tentang tujuan hidup, mengajarkan cara untuk menjalani kehidupan yang diridhai Allah, serta memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi.
Lebih dari itu, ilmu agama mengajarkan manusia tentang akhlak mulia, etika berinteraksi, dan prinsip-prinsip moral yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan memiliki pemahaman yang benar tentang agama, seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan terarah.
Belajar ilmu agama juga memberikan kekuatan dalam menghadapi ujian hidup. Ketika seseorang memahami konsep takdir, sabar, dan tawakkal, ia akan lebih mampu menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada. Nikmat ini jauh lebih berharga daripada harta benda duniawi yang bersifat sementara.
Oleh karena itu, marilah kita terus bersyukur atas nikmat menuntut ilmu agama, karena melalui ilmu inilah kita bisa mengenal Allah, memahami perintah dan larangan-Nya, serta menjalani hidup dengan penuh keberkahan.