Guru merupakan suatu pekerjaan yang mulia, dan disebut sebagai tenaga profesional sebagaimana telah diakui dan diatur dalam Undang-Undang. Hal ini berarti tidak sembarangan orang dapat menjadi guru, hanyalah mereka yang memiliki keahlian.
Guru merupakan suatu pekerjaan yang mulia, dan disebut sebagai tenaga profesional sebagaimana telah diakui dan diatur dalam Undang-Undang. Hal ini berarti tidak sembarangan orang dapat menjadi guru, hanyalah mereka yang memiliki keahlian.
Keberhasilan pelajar di sekolah tidak hanya ditentukan antusias belajar yang tinggi. Banyak penopang lain untuk mewujudkan prestasi gemilang. Tidak banyak orang menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang di gapai oleh pelajar kita sesungguhnya bukan murni hasil jerih payah pelajar itu sendiri, ada peran penting guru disana, disamping peran signifikan orangtua.
Orang terdidik belum tentu bisa mendidik, karena itu kita akan selalu membutuhkan orang lain untuk mendidik generasi pengganti kita yaitu Guru. Profesi mulia yang tak ternilai harganya walaupun kadang sering dianggap hanya sebagai profesi biasa yang sama dengan profesi lainnya padahal profesi Guru merupakan profesi yang luar biasa. Mereka berjuang untuk mendidik generasi bangsa ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan dari negara kita yang belum sepenuhnya memberikan perhatian kepada profesi Guru.
Inti dari sebuah sekolah adalah guru. Guru merupakan “Kurikulum Hidup”. Bisa dibayangkan jika di dunia tidak ada guru. Kita tetap akan menjadi pribadi yang cerdas, namun dalam skala primitif. Ditangan gurulah masa depan siswa dipertaruhkan.
Soekarno (Presiden Pertama RI) menyatakan bahwa guru hanya bisa memberi apa yang dia miliki, bukan apa yang ia inginkan/harapkan untuk siswa, artinya guru betul-betul memiliki kemampuan, skill, sikap yang melekat pada dirinya. Guru betul-betul menjadi teladan bagi siswanya artinya guru menjadi contoh tapi bukan memberi contoh.
Bagi siswa, seorang guru merupakan sosok yang spesial. Menurut Ahmadi Guru atau pendidik berperan sebagai pembimbing dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Menyediakan keadaan-keadaan yang memungkinkan peserta didik merasa nyaman dan yakin bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai akan mendapat penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi peserta didiknya.
Peran guru disekolah tidak dapat digantikan oleh teknologi secanggih apapun. Oleh karenanya, guru harus benar-benar menyiapkan diri menjadi guru yang hebat. Guru yang hebat adalah guru yang mengabdikan dirinya secara totalitas dan memandang bahwa mencerdaskan siswanya adalah kewajibannya. Salah satu ciri utama guru hebat adalah menjadi guru dihati siswa bukan menjadi guru dimata siswa.guru yang hebat adalah guru yang memiliki kompetensi yang dapat memberdayakan pelajar yang dididiknya.
Menjadi guru hebat itu pilihan, bukan sekedar bekerja untuk mendapatkan upah atas keringatnya. Namun lebih dari itu, sebuah pekerjaan yang butuh perhatian dan pengorbanan karena memiliki tanggung jawab besar membentuk pribadi orang lain.
Jika kita ingin menghasilkan generasi pengganti yang hebat tentunya kita harus memiliki Guru yang hebat. Kurikulum yang hebat tanpa yang didukung oleh Guru yang hebat hasilnya akan sia-sia karena pada dasarnya keberhasilan sebuah Kurikulum ada di tangan Guru atau dengan kata lain kualitas generasi pengganti Bangsa ini kedepannya berada ditangan guru-guru Hebat. Guru yang hebat adalah Guru yang mau Belajar, Belajar dan Belajar.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru untuk menjadi sosok yang lebih hebat bagi murid;
Guru biasa disebut sebagai ujung tombak pendidikan atau ujung tombak pengembangan sekolah. Karena itu, guru yang unggul menjadi faktor yang sangat menentukan kemajuan sekolah. Berikut ini disebutkan mengenai karakteristik guru hebat ;
Sebuah kalimat bijak mengatakan “ Bila ingin melihat kualitas suatu bangsa maka lihatlah kualitas gurunya”. Guru yang berkualitas akan memiliki karakter yang baik, yang mana perilakunya dapat ditiru oleh muridnya. Jika ingin memiliki murid yang berkarakter tentu sang guru harus lebih dulu berkarakter. Karena satu teladan lebih baik dari seribu nasehat.
Oleh : Muhammad Ikhsan, S. Pd, Guru PAI SMP Plus Al Athiyah Seulawah